23 Apr 2013


FISIOLOGI PERSALINAN NORMAL 


Pengertian Persalinan
Persalinan adalah proses untuk mendorong keluar janin dan placenta dari dalam saluran rahim oleh kontraksi otot-otot rahim. Persalinan normal adalah persalinan dengan presentasi verteks, aterm, selesai dalam tempo 4-24 jam, dan tidak melibatkan bantuan artifisial maupun komplikasi (Forrer, 2001).
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun kedalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologi yang normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Prawirohardjo, 2006).
Persalinan adalah suatu proses yang dialami, peristiwa normal, namun apabila tidak dikelolah dengan tepat dapat berubah menjadi abnormal (Mufdillah & Hidayat, 2008).
Persalinan adalah fungsi seorang wanita, dengan fungsi ini produksi konesepsi (janin, air ketuban, plasenta dan selaput ketuban) dilepaskan dan dikeluarkan dari uterus melalui vagina kedunia luar (Oxorn, 2003).

Fisiologi Persalinan
Persalinan normal adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan aterm (bukan prematur atau postmatur), mempunyai omset yang spontan (tidak di induksi), selesai setelah 4 jam dan sebelum 24 jam sejak saat awitannya (bukan partus presipitatus atau partus lama ), mempunyai janin (tunggal) dengan persentasi verteks (puncak kepala ) dan oksiput pada bagian anterior pelvis, terlaksana tanpa bantuan artifisial (seperti forseps), tidak mencakup komplikasi (seperti perdarahan hebat), mencakup kelahiran plasenta yang normal (Forrer, 2001).
Kehamilan secara umum ditandai dengan aktivitas otot polos miometrium yang relatif tenang yang memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin sampai dengan kehamilan aterm. Menjelang persalinan, otot polos uterus mulai menunjukkan aktivitas kontraksi secara terkoordinasi, diselingi dengan suatu periode relaksasi, dan mencapai puncaknya menjelang persalinan, serta secara berangsur menghilang pada periode postpartum. Mekanisme regulasi yang mengatur aktivitas kontraksi miometrium selama kehamilan, persalinan, dan kelahiran (Prawirohardjo, 2008).

Faktor Persalinan
Faktor yang mempengaruhi terjadinya persalinan adalah power yang merupakan kontraksi dan retraksi otot-otot rahim plus kerja otot-otot volunter dari ibu yaitu kontraksi otot perut dan diafragma sewaktu ibu mengejan,passage merupakan bagian tulang panggul, servik, vagina dan dasar panggul (Displacment) dan pessengger terutama janin secara khusus bagian kepala janin plus plasenta, selaput dan cairan ketuban/amnion (forrer, 2001).
Kala Persalinan

Persalinan dibagi dalam empat kala yaitu kala pertama dimulai dari saat persalinan mulai sampai pembukaan lengkap (10 cm), proses ini terbagi dalam dua fase yaitu fase laten (8 jam) servik membuka sampai 3 cm dan fase aktif (7 jam) servik membuka dari 3 cm sampai 10 cm, kontraksi lebih kuat dan sering selama fase aktif. Kala dua dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi. Kala tiga dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Dan kala empat dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum (Prawirohardjo, 2006). Persalinan terdiri atas empat kala yaitu kala pertama berlangsung dari awal gejala sampai servik berdilatasi sempurna (10 cm). Termasuk awal fase laten, di mana kontraksi masih tak teratur atau sangat lemah ; fase aktif, di mana kontraksi menjadi lebih sering, lebih lama, dan lebih kuat ; dan fase transisi yang singkat, yang terjadi tepat sebelum dilatasi dan pendataran sempurna. Lamanya kala pertama rata-rata 6 sampai 18 jam pada primipara dan 2 sampai 10 jam pada multipara. Kala empat diawali dengan keluarnya plasenta dan berakhir ketika uterus tidak relaksasi lagi, kala empat lebih panjang pada multipara dari pada primipara, biasanya dari 4 sampai 12 jam (Hamilton. 1995)

Tanda-Tanda Mulainya Persalinan
Tanda-tanda mulainya persalinan adalah Lightening yaitu terbenamnya kepala janin kedalam rongga panggul karena berkurangnya tempat didalam uterus dan sedikit melebatnya simfisis. Sering buang air kecil yang disebabkan oleh tekanan kepala janin pada kendung kemih. Kontraksi Brakton-Hicks pada saat uterus yang teregang dan mudah dirangsang yang dapat menimbulkan distenfensi dinding abdomen sehingga dinding abdomen menjadi lebih tipis dan kulit menjadi lebih peka terhadap rangsangan (Forrer, 2001).
Tanda-tanda permulaan persalinan adalah Lightening atau settling atau dropping yang merupakan kepala turun memasuki pintu atas panggul terutama pada primigravida. Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun. Perasaan sering-sering atau susah buang air kecil karena kandung kemih tertekan oleh bagian terbawah janin. Perasaan sakit diperut dan dipinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi lemah diuterus. Servik menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah bisa bercampur darah (Mochtar M.ph, 1992).

 Sebab-Sebab yang Menimbulkan Persalinan
Apa yang menyebabkan terjadinya persalinan belum diketahui benar yang ada hanyalah merupakan teori-teori yang kompleks antara lain faktor-faktor humoral, struktur rahim, sirkulasi rahim, pengaruh tekanan pada syaraf dan nutrisi.
a.       Teori penuruman hormon : 1-2 minggu sebelum partus mulai terjadi penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron. Progesteron bekerja sebagai penenang otot-otot polos yang menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his bila kadar progesteron turun.
b.      Teori plasenta menjadi tua : menyebabkan turunnya kadar estrogen dan progesteron yang menyebabkan kekejangan pembuluh darah hal ini akan menimbulkan kontraksi rahim.
c.       Teori distensi rahim : rahim yang menjadi besar dan merenggang menyebabkan iskhemia otot-otot rahim, sehingga menganggu sirkulasi uteroplasenter.
d.      Teori iritasi mekanik : dibelakang serviks terletak ganglion servikale, bila ganglion ini digeser dan ditekan oleh kepala janin akan timbul kontraksi uterus.
e.       Induksi partus :dapat pula ditimbulkan dengan jalan gagang laminaria yang dimasukan dalam kanalis servikalis dengan tujuan merangsang pleksus frankenhauser, amniotomi pemecahan ketuban), oksitosin drip yaitu pemberian oksitosin menurut tetesan perinfus (Mochtar M.ph, 1992).

 Mekanisme Persalinan
Mekanisme persalinan dibagi atas tujuh bagian yaitu engagement merupakan apabila diameter biparietal kepala melewati pintu atas panggul. Penurunan merupakan gerakan bagian presentasi melewati panggul. Fleksi merupakan segera setelah kepala yang turun tertahan oleh serviks, dinding panggul. Putaran paksi dalam adalah pintu atas panggul ibu memiliki bidang paling luas pada diameter transversanya. Ekstensi merupakan saat kepala janin mencapai perinium, kepala akan defleksi kearah anterior oleh perinium. Restitusi dan putaran paksi luar merupakan setelah kepala lahir, bayi berputar hingga mencapai posisi yang sama dengan saat ia memasuki pintu atas panggul. Ekspulsi merupakan setelah bahu keluar, kepala dan bahu diangkat ke atas tulang pubis ibu dan badan bayi dikeluarkan dengan gerakan fleksi lateral kearah simpisis pubis, (Bobak, 2005).




DAFTAR PUSTAKA
Wiknjosastro HG,dkk.2008.Asuhan Persalinan Normal.Jakarta : Jaringan Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi.
Saifuddin, Bari abdul, Trijatmo Rachimhadhi,Gulardi H. Wiknjosastro.2009.Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka.
Prawihardjo, Sarwono. 1986. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihadjo.
Syntia Dewi, Nilda. 2012. Biologi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihama.
Jannah, Nurul. 2011. Biologi Reproduksi. Yogyakarta: AR-RUZZ Media
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24530/4/Chapter II.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar