17 Mei 2013


PENGARUH KONTRASEPSI HORMONAL MENYEBABKAN OEDEMA ATAU
RETENSI CAIRAN TUBUH “PIL KB”
Pengertian OEDEMA
         Oedema atau sembab yaitu penimbunan cairan yang berlebihan dan bisa terjadi karena  produksinya yang berlebihan atau kerena gangguan pada absorpsinya. Keadaan ini dapat diketehui pertama kalinya dengan kenaikan berat badan yang berlebihan saja (oedema okulta) dan kemudian dengan timbulnya lekukan (pitting) ketika permungkaan tungkai ditekan. Edema dapat bersifat fisiologis seperti pada kehamilan yaitu saat rahim yang gravit menekan pembuluh vena atau pada vena varikosa. Edema patologis terjadi pada penyakit ginjal kronis, penyakit jantung. Oedema berat yaitu, penekanan pada jaringan akan meninggalkan lekukan yang persisten.
hormon ekstrogen menyebabkan retensi air dan oedem, sedangkan progesteron mempermudah perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak dan merangsang nafsu makan serta menurunkan aktifitas fisik.

 Kandungan hormon dalam pil (estrogen dan progesteron) dapat mengubah metabolisme cairan di dalam tubuh. Seringkali dapat menyebabkan retensi cairan (edema).

Wanita para pengguna pil ini, dapat mengalami kenaikan berat badan (bb) sampai 10 Kg. Kenaikan ini biasanya merupakan efek samping yang muncul temporer. Dan biasanya terjadi pada bulan pertama selama 4-6 minggu.
Penurunan asupan garam akan menurunkan kenaikan cairan. Jadi pengguna kb hormonal harus menurunkan atau menghentikan makan camilan yang banyak mengandung garam selama penggunaan pil KB.
Hormon yang sering digunakan untuk mengatur kehamilan juga seringkali bisa mengurangi atau bahkan meningkatkan nafsu makan. Sehingga bb bisa turun atau naik. Kalau hal tersebut terjadi, sebaiknya segera diskusikan ke dokter.
Pengguna kb hormonal sebaiknya juga berkonsultasi bila ingin mengganti pil yang kandungan dosisnya berbeda. Berdasarkan penelitian yang ditulis Journal Contraception, beberapa waktu lalu, efek samping seperti muntah dan payudara mengeras, terjadi pada hampir 1/3 pengguna pil KB yang dosis estrogennya lebih rendah.
Konsultasi juga penting, apalagi bila mendapat gangguan haid dalam 2-3 kali periode. Atau terjadi pembengkakkan di daerah kaki, sakit kepala, pusing, malas, pandangan kabur, mati rasa, gangguan bicara, sakit leher, nafas pendek-pendek, atau sakit di bagian perut.
Gejala-gejala tersebut bisa mengindikasikan kondisi yang serius, seperti gangguan jantung, penyumbatan darah yang tidak normal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar